Money Flow Index (MFI)


Money Flow Index (MFI) adalah technical oscillator yang menggunakan data harga dan volume untuk mengidentifikasi sinyal overbought atau oversold suatu aset / saham. Ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator MFI bergerak antara 0 dan 100. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap sebagai sinyal overbought dan MFI di bawah 20 dianggap oversold, meskipun level 90 dan 10 juga sering digunakan sebagai ambang batas.

Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI), Money Flow Index menggabungkan data harga DAN volume, bukan hanya harga. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai RSI dengan pembobotan volume.

MFI dan RSI sangat erat kaitannya. Para pendukung analisis volume percaya bahwa volume adalah leading indicator. Oleh karena itu, mereka juga percaya bahwa MFI akan memberikan sinyal, dan memperingatkan kemungkinan pembalikan, dengan cara yang lebih tepat waktu daripada RSI.

Namun bagaimanapun, satu indikator tidak lebih baik dari yang lain, mereka hanya memperhitungkan elemen yang berbeda dan oleh karena itu, akan memberikan sinyal pada waktu yang berbeda pula.

Kelemahan / keterbatasan Money Flow Index

MFI mampu menghasilkan sinyal palsu / false signal. Ini terjadi ketika indikator memperlihatkan sinyal yang menunjukkan adanya peluang perdagangan yang baik, tetapi kemudian harga tidak bergerak seperti yang diharapkan sehingga mengakibatkan trading yang merugi. Divergensi mungkin tidak menghasilkan pembalikan harga yang diharapkan, misalnya.

Indikator tersebut juga mungkin gagal memperingatkan sesuatu yang penting. Misalnya, divergensi beberapa kali dapat menampilkan pembalikan harga, namun di waktu lain sinyal divergensi tidak muncul justru ketika ada peluang pembalikan harga lain yang lebih penting di mana trader seharusnya bisa menjual (atau membeli) dengan keuntungan besar. Oleh karena itu, disarankan agar trader menggunakan kombinasi bentuk analisis dan pengendalian risiko lain sebagai konfirmasi sinyal dan tidak fanatik dan mengandalkan satu indikator saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Candlestick Chart?

Inverted Hammer